Notification

×

Iklan

Iklan

Dugaan Penyelewengan Dana RTLH Desa Tenggir

Rabu, 16 April 2025 | 14:06 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-16T13:37:54Z



Situbondo,Pemangkarnews.com - Program  bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) seharusnya menjadi bantuan bagi warga Kabupaten Situbondo yang memang membutuhkan. Namun, kuat dugaan dana tersebut diselewengkan oleh perangkat desa setempat. Dana RTLH yang biasanya dianggarkan sebesar Rp10 juta per penerima bantuan diduga tidak disalurkan sepenuhnya kepada warga. Oknum desa setempat diduga hanya memberikan bantuan berupa barang dengan nilai sekitar Rp6 juta, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang penggunaan dana yang seharusnya diberikan secara utuh.


Salah satunya terjadi di Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo. Anggaran yang dianggarkan diduga tidak sesuai dengan realisasi. Dari data dan informasi yang diperoleh, 10 warga miskin yang mendapat bantuan RTLH tahun 2025  tidak sesuai dengan kuota yang seharusnya, berdasarkan dana yang dialokasikan dari Anggaran Dana Desa (DD).


Hasil investigasi media ini beberapa penerima mengaku hanya menerima material berupa:


- Batako 1000 (bervariasi)

- Kusen dan pintu

- Tampolongan 2

- Kloset

- Semen 10 sak

- Kapur 10 sak kecil

- Pasir 2 pikup


Dengan estimasi pembiayaan senilai Rp6 juta. Namun, informasi yang diterima penerima bantuan menyebutkan bahwa anggaran per rumah sebesar 10 juta karena ada pengurangan menjadi Rp8,5 juta.


"Nilai itu jauh dari harga Rp8,5 juta. Batako 1000, kusen dan pintu, tampolongan 2, semen 10 sak, kapur 10 sak kecil, pasir 2 pikup, ongkos tukang sekitar Rp900 ribu, bahkan jika kekurangan bahan ya nambah biaya sendiri mas " kata salah satu warga Tenggir saat dikonfirmasi pada 16 April 2025.


Jika dihitung dari anggaran Rp8,5 juta, namun estimasi perhitungan nilai hanya sekitar Rp6 juta, maka ada kelebihan Rp2,5 juta per rumah, yang jika dikalikan 10 rumah menjadi Rp25 juta. Dana ini tidak jelas kemana larinya.


Kualitas bangunan RTLH tersebut juga dipertanyakan, karena bisa dipastikan buruk dan tidak layak huni, bahkan membahayakan keselamatan warga.


Sementara itu, Kepala Desa Tenggir, Sugito, belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi ke kantor desanya karena sedang tidak ada di kantor. Konfirmasi melalui sambungan WhatsApp juga tidak dijawab dan diangkat.


Bersambung ... 

Red 182

×
Berita Terbaru Update